Sabtu, 05 Mei 2012

Pengangguran dan Inflasi

A. Inflasi
Inflasi didefinisikan sebagai suatu proses kenaikan harga – harga yang berlaku dalam suatu perekonomian. Kenaikan harga – harga tersebut berlangsung dalam kurun waktu yang cukup lama, biasanya dalam kurun waktu satu tahun. Jadi apabila ada kenaikan harga – harga dalam perekonomian yang terjadi hanya dengan kurun waktu tertentu saja, misalnya kenaikan ongkos bus mahasiswa unsri yang semulanya 5000 rupiah menjadi 7000 rupiah pada saat kehabisan bus di kampus, atau ada faktor lain, ini dianggap bukan inflasi melainkan sesuatu yang lumrah terjadi.
Inflasi pada dasarnya merupakan hal yang perlu diperhatikan oleh pemerintah karena inflasi dapat menimbulkan akibat yang buruk pada kondisi ekonomi maupun sosial. Pada kondisi sosial inflasi dapat menyebabkan kemakmuran sebagian golongan masyarakat menjadi menurun. Menurunnya kemakmuran ini karena harga yang meningkat lebih cepat dibandingkan upah atau income (pendapatan) yang diterima oleh masyarakat tersebut. Kemudian, kebutuhan yang biasanya dapat terpenuhi bisa menjadi harus dikurangi karena keterbatasan kemampuan untuk merealisasikannya. Sedangkan pada kondisi ekonomi, inflasi dapat menyebabkan prospek pembangunan ekonomi jangka panjang akan menjadi semakin memburuk sekiranya inflasi tidak dapat dikendalikan. Hal ini disebabkan karena inflasi yang tidak dapat dikendalikan cenderung menurunkan investasi yang produktif, mengurangi ekspor, dan meningkatkan impor. Sehingga kecenderungan ini dapat memperlambat prospek pembangunan ekonomi jangka panjang.

a. Jenis-jenis Inflasi
  • Berdasarkan sumber atau penyebab kenaikan harga – harga yang berlaku, inflasi dibedakan menjadi tiga bentuk :
a)      Inflasi Tarikan Permintaan
Inflasi tarikan permintaan biasanya terjadi pada masa perekonomian yang berkembang dengan pesat. Pada masa perekonomian yang berkembang dengan pesat akan menimbulkan kebutuhan tenaga kerja yang tinggi. Kebutuhan tenaga kerja yang tinggi akan menciptakan pendapatan masyarakat menjadi meningkat. Pendapatan masyarakat yang meningkat menyebabkan pengeluaran agregat juga semakin meningkat. Meningkatnya pengeluaran agregat ini, tidak sebanding dengan keluaran output barang dan jasa sebagai alokasinya. Sehingga produsen menaikkan harga secara terus – menerus karena masyarakat cenderung berlomba untuk mendapatkan ouput tersebut akibat dari keluaran ouput yang tidak sebanding dengan uang yang akan dikonsumsikan.
Di samping terjadi pada masa perekonomian yang berkembang dengan pesat, Inflasi tarikan permintaan juga dapat berlaku pada masa perang atau ketidakstabilan politik secara terus – menerus. Dalam masa seperti ini pemerintah belanja jauh melebihi pajak yang dipungutnya. Untuk menutupi hal tersebut, pemerintah cenderung mencetak uang atau meminjam uang dari bank sentral. Pengeluaran pemerintah yang berlebihan tersebut menyebabkan pengeluaran agregat akan melebihi kemampuan ekonomi tersebut dalam menyediakan barang dan jasa. Maka keadaan ini akan menyebabkan inflasi.
b)      Inflasi Desakan Biaya
Inflasi desakan biaya ini juga disebabkan karena masa perekonomian yang meningkat dengan pesat ketika tingkat pengangguran sangat rendah. Apabila perusahaan – perusahaan masih menghadapi permintaan yang bertambah dalam perekonomian yang meningkat dengan pesat, mereka akan berusaha menaikkan produksi dengan cara memberikan gajih dan upah yang lebih tinggi kepada pekerjanya dan mencari pekerja baru dengan tawaran yang lebih tinggi. Langkah ini menyebabkan biaya produksi meningkat yang akan menimbulkan kenaikan harga – harga berbagai barang.
c)      Inflasi Diimpor
Inflasi diimpor adalah inflasi yang akan wujud apabila barang – barang impor yang memiliki peranan penting dalam kegiatan pengeluaran perusahaan – perusahaan mengalami kenaikan harga. Apabila barang - barang yang menjadi hal yang vital dalam proses produksi naik harganya maka akan menimbulkan kenaikan akan biaya produksi. Berkenaan dengan itu perusahaan biasanya membuat keputusan untuk mempertahankan perolehan laba dengan cara menaikan harga – harga barang yang diproduksikannya.

  • Berdasarkan kepada tingkat kelajuan kenaikan harga – harga yang berlaku, inflasi dapat dibedakan menjadi tiga golongan :
a)      Inflasi Merayap
Inflasi merayap adalah proses kenaikan harga yang jalannya lambat. Yang digolongkan inflasi ini adalah kenaikan harga – harga yang tingkatnya tidak melebihi dua atau tiga persen dalam setahun.
b)      Inflasi Sederhana (Moderat)
Inflasi sederhana adalah infalsi yang tingkat kenaikan harga – harganya antara 5 hingga 10 persen per tahun.
c)      Hiperinflasi
Hiperinflasi adalah proses kenaikan harga – harga yang sangat cepat, yang menyebabkan tingkat harga menjadi dua atau tiga kali lipat dalam masa yang singkat.  Hiperinflasi sering berlaku dalam perekonomian yang sedang menghadapi perang atau kekacauan politik di dalam negeri. Dalam masa seperti ini pemerintah belanja jauh melebihi pajak yang dipungutnya. Untuk menutupi hal tersebut, pemerintah cenderung mencetak uang atau meminjam uang dari bank sentral. Pembelanjaan pemerintah yang berlebihan tersebut akan mempercepat pertambahan pengeluaran agregat. pada umumnya perusahaan tidak mampu menghadapi pertambahan pengeluaran yang berlebihan dan sebagai akibatnya harga menjadi meningkat dengan cepat.

B. Pengangguran
Pengangguran adalah suatu keadaan dimana seseorang yang tergolong dalam angkatan kerja, lalu ingin mendapatkannya tetapi belum memperolehnya. Kemudian apabila seseorang yang tidak bekerja, tetapi tidak secara aktif mencari pekerjaan, tidak tergolong sebagai pengangguran. Yang tergolong pengangguran adalah hanya bagi mereka yang mencari pekerjaan secara aktif tetapi sukar memperolehnya, sehingga tidak bekerja. Mereka yang tidak bekerja karena tidak secara aktif mencari pekerjaan disebut sebagai pengangguran sukarela. Ibu rumah tangga dan anak orang kaya yang tidak mau bekerja karena harta orangtuanya tidak habis tujuh keturunan, sebagai contoh pengangguran sukarela.

a. Jenis – Jenis Pengangguran
  • Berdasarkan sebabnya :
a)      Pengangguran Normal atau Friksional
Pengangguran normal atau Friksional pengangguran sebanya dua atau tiga persen dari tenaga kerja. Para penganggur ini tidak ada pekerjaan bukan karena tidak dapat memperoleh pekerjaan, tetapi karena sedang mencari pekerjaan lain yang lebih baik.
b)      Pengangguran Siklikal
Pengangguran siklikal adalah pengangguran adalah pengangguran yang disebabkan yang tidak selalu berkembang dengan teguh dimana ada kalanya pengeluaran agregat tinggi yang menyebabkan inflasi dan ada kalanya pengeluaran agregat rendah yang menyebabkan perusahaan – perusahaan menderita kerugian akibat barang dan jasa yang mereka hasilkan lebih banyak dibandingkan permintaan. Kemudian biasanya untuk menutupi kemunduran ini, perusahaan mengurangi tenaga kerja.
c)      Pengangguran Struktural
Pengangguran adalah pengangguran yang disebabkan karena perubahan struktur kegiatan ekonomi. Hal ini disebabkan karena tidak semua industri dan perusahaan dalam perekonomian akan terus berkembang maju, sebagiannya akan mengalami kemunduran. Kemunduran ini disebabkan karena banyak faktor, salah satunya akibat biaya pengeluaran yang sangat tinggi dan tidak mampu bersaing. Maka dari itu untuk menghadapi itu semua, dilakukan perubahan struktur dimana ada sebagian tenaga kerja yang tidak dibutuhkan akibat perubahan ini.
d)     Pengangguran Teknologi
Pengangguran dapat pula ditimbulkan akibat penggantian tenaga manusia oleh mesin – mesin dan bahan kimia, alias adanya perpindahan pengalihan menggunakan teknologi dari biasanya menggunakan tenaga manusia. Hal ini disebabkan karena penggunaan tekonolgi dapat menguntungkan perusahaan karena terkesan lebih produktif dan biaya yang dikeluarkannya hanya satu kali untuk jangka waktu yang panjang. Lalu pengangguran seperti disebut sebagai pengangguran akibat teknologi.

  • Berdasarkan ciri pengangguran yang berlaku :
a)      Pengangguran Terbuka
Pengangguran ini tercipta sebagai akibat pertambahan lowongan pekerjaan yang lebih rendah dari pertambahan tenaga kerja. Sebagai akibatnya dalam perekonomian semakin banyak jumlah tenaga kerja yang tidak dapat memperoleh pekerjaan. Efek dari keadaan ini di dalam suatu jangka masa yang cukup panjang mereka  tidak melakukan suatu pekerjaan. Jadi mereka menganggur secara nyata dan sepenuh waktu dan oleh karenanya dinamakan pengangguran terbuka. Pengangguran terbuka dapat terwujud sebagai akibat dari pertumbuhan ekonomi yang menurun, dari kemajuan teknologi yang mengurangi penggunaan tenaga kerja, atau sebagai akibat dari kemunduran perkembangan sesuatu industri.
b)      Pengangguran Tersembunyi
Pengangguran tersembunyi wujud di sektor pertanian atau jasa.  Yang dikatakan pengangguran tersembunyi adalah kelebihan tenaga kerja yang tersedia dibandingkan dengan permintaan akan tenaga kerja tersebut. Contohnya ialah pelayan restoran yang lebih banyak dari yang diperlukan dan keluarga petani dengan anggota keluarga yang besar dan mengerjakan luas tanah yang kecil.
c)      Pengangguran Bermusim
Pengangguran ini biasanya terdapat di sektor pertanian dan perikanan. Pada umumnya musim hujan penyadap karet dan nelayan tidak dapat melakukan pekerjaan mereka dan terpaksa menganggur. Sebaliknya pada musim kemarau, petani tidak dapat mengerjakan tanahnya. Disamping itu umumnya para petani tidak begitu aktif diantara waktu sesudah menanam dan menuai. Pengangguran seperti ini yang disebut dengan pengangguran bermusim.
d)     Setengah Menganggur
Yang dikatakan setengah menganggur adalah apabila pelaku ekonomi bekerja satu hingga dua hari seminggu, atau satu hingga empat jam sehari. Pekerja yang mempunyai masa kerja seperti ini digolongkan sebagai setengah menganggur karena ada kalanya mereka bekerja dan ada kalanya mereka menganggur.


Analisis tentang inflasi dan pengangguran di indonesia

Inflasi mempengaruhi perekonomian melalui redistribusi pendapatan dan kekayaan dan melalui ketidakefisienan. Inflasi yang tidak terantisipasi sering menguntungkan debitur, pencari keuntungan dan spekulan yang siap menerima resiko. Hal tersebut merugikan kreditur, kelas pendapatan tetap dan menakuti investor. Inflasi menimbulkan penyimpangan pada harga relatif, tarif pajak, dan tingkat bunga nyata.
Orang-orang lebih sering pergi ke bank, pajak naik perlahan, dan ukuran pendapatan mungkin akan terdistorsi atau terganggu. Dan ketika bank sentral mengambil langkah untuk menurunkan inflasi, biaya nyata untuk menurunkan output dan ketenagakerjaan bisa menjadi begitu besar.
Inflasi juga menimbulkan sejumlah efek bencana lain, yaitu mendistorsi dasar perekonomian diantaranya kalkulasi bisnis. Karena harga-harga tidak berubah secara serentak, hal ini menyulitkan bisnis dalam membedakan mana perubahan yang sementara dan langgeng, akan sulit bagi bisnis untuk mengukur permintaan sejati konsumen ataupun biaya operasional sejati mereka (Syahdan,2007:49).
Setiap saat, perekonomian memiliki tingkat inflasi inertial atau tingkat inflasi yang diharapkan. Inilah tingkatan dimana orang-orang mulai mengantisipasi dan mempertimbangkannya dalam kontrak kerja dan perjanjian lainnya. Tingkat inflasi inertial merupakan keseimbangan jangka pendek dan bertahan sampai terjadi goncangan ekonomi.
Pada kenyataannya, perekonomian terus mengalami goncangan harga. Goncangan terberat yang menjauhkan inflasi dari tingkat inertial adalah tarikan permintaan dan dorongan biaya. Inflasi tarikan permintaan berasal dari pengeluaran yang berlebihan untuk belanja barang, menyebabkan kurva permintaan keseluruhan bergeser ke kanan atas. Upah dan harga kemudian naik di pasaran. Inflasi dorongan biaya adalah fenomena baru pada perekonomian industri modern dan terjadi ketika biaya produksi naik walau pada masa tingginya pengangguran dan kapasitas tidak terpakai.

Ada suatu hubungan terbalik antara tingkat inflasi dan tingkat pengangguran dalam suatu perekonomian. Semakin banyak pengusaha memperluas kesempatan kerja semakin dia harus membayar dengan faktor tertentu produksi dan pembayaran lebih banyak faktor produksi peningkatan biaya produksi unit akan diamati dan dalam rangka mempertahankan profitabilitas produk pengusaha akan mengembang harga produk tersebut.. Sebuah proses serupa akan diamati di seluruh perekonomian ketika pemerintah bermaksud untuk menciptakan pekerjaan. Harga produk atau jasa, di mana tenaga kerja terinstal, akan meningkat sehingga kenaikan tingkat inflasi akan terlihat melalui ekonomi luar.
Dapat disimpulkan dari penjelasan tersebut di atas bahwa ketika pemerintah berniat untuk menurunkan menurunkan tingkat pengangguran yang harus menanggung kenaikan tingkat inflasi dalam perekonomian nasional.



PKTI 2B Pak Chandra


  • Lapisan  yang  paling  dalam  adalah  komputer   dan  piranti  pendukungnya, seperti disk,  tape,  printer dan  lain-lain.  Ini semua disebut  dengan perangkat  keras   sistem.
  • Kernel merupakan otak dari otak sistem operasi yang terdapat di sekeliling perangkat keras, yang terdiri dari sejumlah program untuk mengendalikan sistem operasi unix.
  • Utilitas merupakan sejumlah program untuk mendukung kernel. Utilitas berfungsi untuk melakukan akses  sistem bagi pemakai
  • Lapis  terluar dari sistem UNIX adalah shell.  Shell merupakan penghubung antara pemakai dan sistem.
  • Bila pemakai    mengetikkan   sebuah   perintah (Utilitas) pada shell, maka shell akan menerjemahkan   perintah  tersebut  dan   mengatakan kepada kernel apa yang harus dilakukan untuk dikerjakan oleh perangkat keras. 


Kemampuan Sistem Operasi UNIX

  1. Portabilitas
Jenis system dari notebook microcomputer ( PC ) , hingga main frame. Protabilitas berarti ketidakbergantungan pada suatu perangkat keras. Berarti pemakai tidak perlu terpaku pada satu vendor. Untuk beralih dari suatu unix ke unix lainnya.
  1. Multiuser
Multiuser berarti sejumlah orang dapat menggunakan system secara bersamaan. UNIX mendukung keperluan. Keuntungan dangan adanya sifat multiuser :
-          Penghematan perangkat keras sebab perangkat keras ( misalnya : Printer, Disk ) dapat dipakai oleh orang banyak.
-          Data dapat diakses oleh orang banyak secara serentak.
  1. Multi tasking
Kemampuan system operasi yang dapat melaksanakan beberapa tugas pada saat bersamaan dinamakan Multi Tasking.
  1. Sistem berkas yang Hierarkis
System berkas yang Hierarkis memungkinkan mengorganisasikan informasi atau data dalam bentuk yang mudah untuk mengaksesnya informasi-informasi yang dapat diatur.

Otoritas masing-masing pemakai Sistem Operasi Unix/Linux
  1. Owner : Dapat mengkoordinasikan file/membuat file dan direktori
  2. Group: Kumpulan sejumlah user yang memiliki hak akses yang sama
  3. Other: Semua pemakai diluar owner dan group

Berdasarkan wewenang:
  1. Superuser : pemakai dengan wewenang/otoritas tertinggi yang dapat melakukan apa saja terhadap system.
  2. Pemakai biasa   : pemakai yang mempunyai hak akses terbatas terhadap           home direktori masing-masing.

Contoh Perintah di Unix.Linux
  • cd
Perintah ini mirip seperti perintah cd dalam DOS yaitu digunakan untuk pindah ke direktori tertentu. Contoh perintah :
cd /home/adje
Untuk menuju kembali ke direktori /home, maka digunakan perintah :
cd ..
  • cp
Perintah ini digunakan untuk mengkopi suatu file atau direktori. misalnya :
cp contoh1 contoh2
Perintah di atas maksudnya akan mengkopi contoh1 ke file contoh2. Untuk mengkopi seluruhn direktori menggunakan perintah :
cp -R /home/ahmad /home/fazza
  • mv
Perintah ini digunakan untuk memindahkan suatu file ke lokasi lain atau dengan nama lain.
Contoh :
mv contoh1.php contoh2.php
mv contoh1.php /home/Ahmad/contoh2.php
  • mkdir
Perintah ini digunakan untuk membuat direktori. Misalnya :
mkdir coba
  • clear
Perintah ini di gunakan untuk membersihkan layar. Contoh
clear

Contoh Direktori Universitas :
root@gunadarma [/] #
root@gunadarma [/] # cd /home
root@gunadarma [/home] # mkdir UNIVERSITAS
root@gunadarma [/home] # cd UNIVERSITAS
root@gunadarma [/home/UNIVERSITAS] # mkdir FILKOM
root@gunadarma [/home/UNIVERSITAS] # cd FILKOM
root@gunadarma [/home/UNIVERSITAS/FILKOM] # mkdir SI
root@gunadarma [/home/UNIVERSITAS/FILKOM] # mkdir SK 
root@gunadarma [/home/UNIVERSITAS/FILKOM] # cd..
root@gunadarma [/home/UNIVERSITAS] # mkdir FE
root@gunadarma [/home/UNIVERSITAS] # cd FE
root@gunadarma [/home/UNIVERSITAS/FE] # mkdir AK
root@gunadarma [/home/UNIVERSITAS/FE] # mkdir MA
root@gunadarma [/home/UNIVERSITAS/FE] # cd..
root@gunadarma [/home/UNIVERSITAS] # mkdir FTI

Berikut outputnya: