Minggu, 11 November 2012

PERANAN KOPERASI DI NEGARA YANG SEDANG BERKEMBANG



PERANAN KOPERASI DI NEGARA YANG SEDANG BERKEMBANG

Pembentukan organisasi koperasi yang mandiri dan otonom telah diterima dengan alasan-alasan sebagai berikut :

1.  Organisasi koperasi relatif terbuka dan demokrasi, mempunyai perusahaanyang dimiliki bersama dan dapat mewujudkan keuntungan-keuntungan yang bersifat social/ekonomis dari kerja sama bagi kemanfaatan para anggotanya.
2.  Melalui pembentukan perusahaan yang dimiliki secara bersama, para anggota memperoleh peningkatan pelayanan dengan pengadaan secara langsung barang dan jasa yang dibutuhkannya atas dasar persyaratan yang lebih baik dibandingkan dengan yang diperoleh di pasar umum atau disediakan Negara.
3.  Stuktur dasar dari tipe organisasi kopersi yang bersifat social ekonomis cukup fleksibel untuk diterapkan pada berbagai kondisi social ekonomis tertentu.
4.  Para anggota yang termaksud golongan penduduk yang social ekonominya  “lemah”, dapat memanfaatkan sarana swadaya yang terdapat pada organisasi koperasi untuk memperbaiki situasi ekonomi/sosialnya, dan untuk mengintegrasikan dirinya dalam proses pembangunan social ekonomis.

Usul-usul mengenai peranan koperasi dalam pembangunan ekonomi social Negara-negara yang sedang berkembang, Konferensi Umum Internasional Labour Organization dan International Labour Office, melalui Rekomendasi 127 yang menyatakan dengan tegas, bahwa :

1.  Pembentukan dan pertumbuhan kopersasi harus merupakan salah satu alat yang penting bagi pembangunan ekonomi, social, dan budaya, serta kemajuan manusia di Negara-negara sedang berkembang.

2.  Secara khusus, kopersai harus dididrikan dan dikembangkan sebagai sarana :
a. untuk memperbaiki situasi ekonomi, social, dan budaya, dari mereka yang       memiliki sumber daya dan kesempatan yang terbatas, demikian pula untuk mendorong semangat mereka untuk berprakasa.
b. untuk meningkatkan sumber daya modal pribadi dan nasional melalui usaha-usaha yang mengarah kepada pembentukan simpanan, menghilangkan riba dan pemanfaatan kredit secara sehat.
c. untuk memberikan kontribusi kepada perekonomian melalui peningkatan langkah-langkah pengawasan secara demokratis atas kegiatan-kegiatan ekonomi dan atas pembagian hasil usaha secara adil.
d. untuk meningkatkan pendapatan nasional, penerimaan ekspor dan penciptaan lapangan kerja dengan memanfaatkan sumber daya secara penuh.
e. untuk memperbaiki kondisi social, dan menunjang pelayanan social dibidang-bidang seperti perumahan, kesehatan, pendidikan, dan komunikasi.
f. untuk membantu meningkatkan pengetahuan umum dan teknik dari para anggotanya.

3.  Pemerintah-pemerintah, Negara-negara sedang berkembang agar merumuskan dan melaksanakan suatu kebijakan yang memungkinkan koperasi memperoleh bantuan dan dorongan yang bersifat ekonomi, keuangan, teknik, hokum atau yang lain, tanpa mempengaruhi kemandiriannya.

4. Dalam menerapkan kebijakan semacam itu peril dipertimbangkan kondisi-kondisi ekonomi dan social sumber daya yang tersedia dan peranan yang dapat dimainkan oleh koperasi dalam pembangunan Negara yang bersangkutan.
Kebijakan itu perlu diintegrasikan kedalam rencana pembangunan sepanjang hal itu sesuai dengan cirri-ciri pokok koperasi.

5.  Kebijakan itu perlu selalu ditinjau dan disesuaikan dengan perubahan-perubahan kebutuhan ekonomi dan social, dan dengan kemajuan teknologi.

6.  Gerakan koperasi perlu dilibatkan dalam perumusan dan jika mungkin dalam pelaksanaan pembangunan social/ekonomi.
a)    Pemerintah yang bersangkutan sebaiknya melibatkan kopersi atas dasar yang sama seperti organisasi-organisasi yang lain dalam perumusan rencana ekonomi nasional dan tindakan-tindakan pada umumnya.
b)   Seperti yang ditetapkan dalam pasal 7 dan pasal 9, ayat ( 1 ) yang merekomendasikan bahwa kopersi perlu memiliki kewenangan untuk mewakili kepentingan koperasi anggotanya baik ditingkat local, regional maupun ditingkat nasional.


DAMPAK MAKRO DARI ORGANISASI KOPERASI 

1.    Kontribusi yang potensial terhadap pembangunan “politik” sejumlah dari dampak belajar para anggota koperasi, yang berpartisipasi secara aktif dalam lembaga-lembaga koperasi yang diorganisasi secara demokratis. Proktesi kepentingan-kepentingan para anggota dalam keputusan-keputusan (politik), yang dibuat berbagai tingkat, dan dengan demikian mempengaruhi eksistensi struktur-struktur pembuatan keputusan yang ada keuntungan yang para anggota dan terutama untuk mereka yzng tergolong miskin.
2.    Kontribusi-kontribusi yang potensial terhadap pembangunan “social budaya”. Wadah ini sebagai perkumpulan yang bersifat sukarela dalam proses pembangunan dari bawah diharapkan akan bertitik tolak dari struktur sosoial yang ada dan akan merangsang inovasi-inovasi tertentu yang dapat mengubah masyarakat tradisional tanpa merusaknya (identitas budaya).
3.    Jika koperasi berhasil meningkatkan pelayannya secara efisien bagi para anggotanya yang secara social ekonomis “lemah” dan “miskin”, maka ia telah memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap proses intregasi ekonomi dan social.
4.    Kontribusi-kontribusi yang potensial terhadap pembangunan ekonomi.
a.    Perubahan secara bertahap perilaku para petani dan pengusaha kecil dan menengah yang semula berpikir tradisional menjadi termotivasi dan dengan demikian memperoleh kesempatan untuk memanfaatkansumberdayanya sendiri (tanah, tenaga kerja, dan modal) lebih produktif dan menguntungkan.
b.    Diversifikasi struktur produksi, perluasan usaha pengadaan bahan makanan dari bahan mentah.
c.    Peningkatan pendapatan dan perbaikan situasi ekonomi para petani, pengrajin, dan pekerja lepas dapat mengurangi kemiskinan di pedesaan.
d.    Peningkatan kegiatan pembentukan modal dan perbaikan “modal manusia” melalui pendidikan, latihan manajer, karyawan, dan anggota.
e.    Transformasi secara bertahap para petani yang orientasinya pada pemenuhan kebutuhan dasar ke dalam suatu sistem ekonomi yang semakin meningkat.
f.    Pengembangan pasar, perbaikan struktur pasar, perilaku pasar dan prestasi pasar, dan persaingan semakin efektif akan memperbaiki koordinasi yang saling membantu dari berbagai rencana ekonomi konsumen dan produsen berbagai barang dan jasa.


ASPEK-ASPEK POKOK KOPERASI DAN SISTEM EKONOMI

Teori sistem ekonomi membedakan tiga sistem ekonomi yang berbeda-beda berdasarkan kesamaan-kesamaan hakiki yang terdapat dalam struktur pembuatan keputusan, struktur informasi,dan motivasi pada perekonomian Negara-negara industry.
a.    Sistem perekonomian swasta (atau “kapitalis”), misalnya Amerika Serikat, Republik Federasi Jerman dan negara-negara industry Barat lain, termasuk Jepang.
b.    Sistem perekonomian (sosialis) yang direncanakan dari pusat, misalnya Republik Demokrasi Jerman dan Uni Sovyet.
c.    Sistem perekonomian pasar sosialis dengan pemilikan masyarakat (Yugoslavia) atau dengan pemilikan Negara(Hongaria) yang telah dikembangkan berdasarkan pengalaman-pengalaman negative yang diperoleh dari penerapan bentuk perencanaan administrative dari pusat atau kegiatan ekonomi dan atas berbagai proses pembangunan.
Perintisan perkembangan yang berhasil dari organisasi-organisasi swadaya koperasi yang otonom sebagai sarana untuk menunjang kepentingan-kepentingan para anggota menuntut adanya kebebasan bertindak yang cukup di bidang ekonomi untuk mendirikan koperasi, untuk menetapkan tujuan-tujuan, dan untuk mengambil keputusan mengenai kegiatan-kegiatan organisasi koperasi bagi para-para pelaku dalam organisasi.
Kegiatan-kegiatan ekonomi yang bersifat otonomi dari organisasi-organisasi koperasi tidak sesuai dengn model perencanaan dan koordinasi secara lengkap  dan penuh yang dilakukan dari pusat atas semua kegiatan  ekonomi dalam perekonomian nasional.
Di dalam praktik perekonomian yang direncanakan dari pusat, terdapat pula beberapa kemungkinan untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan dari organisasi koperasi yang secara relatif mandiri dan sampai tingkat tertentu bersifat otonom. Sektor-sektor ekonomi itu belum diintegrasikan sepenuhnya kedalam perencanaan ekonomi dan kedalam pengendalian kegiatan ekonimi secara terpusat.
Pengertian tipe ideal suatu perekonomian yang direncanakan dari pusat dapat keliru pengertiannya dengan sistem ekonomi yang berlaku dinegara-negara sosialis Eropa Timur.
Pengalaman-pengalaman negative yang dialami dengan perencanaan yang diharuskan pusat secara menyeluruh dan pengendalian administratif atas perekonomian nasional itu telah mengakibatkan timbulnya pembaharuan-pembaharuan yang cukup luar biasa dibeberapa Negara ( khususnya di Yugoslavia dan Hongaria ), perkembangan ini telah mengarah pada terbentuknya sistem-sistem ekonomi yang disebut sebagai sistem ekonomi pasar sosialis dan sesuai bagi perkembangan organisasi-organisasi koperasi yang berorientasi pada anmggota dan secara relative bersifat otonom.


ORGANISASI KOPERASI SEBAGAI SARANA KEBIJAKAN PEMBANGUNAN NASIONAL 

Dorongan dari luar yang diberikan bagi pembangunan koperasi umumnya dapat dibenarkan, karena adanya berbagai dampak yaqng berkaitan dengan pembangunan yang diharapkan akan timbul sebagai akibat dari berbagai kegiatan yang dilaksanakn oleh organisasi-organisasi swadaya koperasi yang secara ekonomis efisien dan mandiri. Jadi, dilihat dari segi pandangan pemerintah yang mendukung pengembangan organisasi koperasi hal tersebut tidak dianggap sebagai sasaran akhir dalam arti tujuan, melainkan hanya sebagai semacam serana dalam rangka kebijakan pembangunan nasional.

Perbedaan penting mengenai koperasi sebagai sarana pemerintah,sebagai sarana swadaya yang otonom dari para anggota.dan koperasi yang diawasi Negara.
1.    Koperasi sebagai sarana pemerintah, dimana pemerentah mempengaruhi atau mengawasi  organisasi ini secara langsung dan secara administrasi untuk melaksanakan tugas-tugas khusus dan kegiatan-kegiatan tertentu dalam rangka menerapkan kebijakan dan program pembangunan.
2.    Koperasi dipertimbangkan pemerintah sebagai alat swadaya para anggotanya,dan mencoba mempengarui secara tidak langsung agar menunjang kepentingan para anggotanya dan untuk merangsanng timbulnya dampak-dampak yang berkaitan dengan pembangunan.
3.    Koperasi diawasi negara, dimana pengaruh administrasi pemerintah secara langsung terhadap penetapan tujuan dan pengambilan keputusan usaha pada organisasi-organisasi koperasi serinng di terapkan.


KONSEPSI PENGEMBANGAN ORGANISASI KOPERASI

Suatu konsepsi pemerintah yang konsisten dan bersifat umum mengenai usaha yang mendorong secara tidak langsung pertumbuhan secara bertahap dan pengembangan sendiri dari organisasi-organisasi koperasi terdiri atas :
1. Penggabungan-penggabungan secara sistematis dari berbagai kebijakan untuk menciptakan konndisi-kondisi pokok, yang disesuaikan dengan situasi social ekonomi dan budaya negara-negara yang bersangkutan.
2.    Menunjang pertumbuhan secara bertahap organisasi swadaya koperasi dan gerakan koperasi.


PERTIKAIAN KONSEPSI

Mereka yang bertanggung jawab atas perencanaan dan pelaksanaan proyek-proyek pembangunan dinegara yang sedang berkembang menghadapi tugas yang sulit untuk menciptakan keserasian antara dua tujuan yang satu sama lain bertentangan :
- Di satu pihak, proyek-proyek pembangunan harus dapat mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang cepat.
- Di lain pihak proyek-proyek tersebut diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap pola pengembangan suatu struktur sosial yang lebih baik.


SEBAB-SEBAB KEGAGALAN ORGANISASI KOPERASI 

Bagaimanapun juga, sebab utama dari kegagalan usaha mengambangkan koperasi yang disponsori pemerintah adalah adanya kenyataan bahwa banyak proyek dilaksanakan tanpa memperhatikan persyaratan-persyaratan minimum bagi pertumbuhan koperasi tersebut. Kebijaksanaan itu didasarkan pada anggapan, bahwa jika persyaratan-persyaratan minimum itu tidak dapat dipenuhi maka kekurangan itu selama jangka waktu tertentu dapat diganti dengan bantuan-bantuan pemerintah sebagai berikut :
1.    Prakarsa untuk membentuk koperasi diganti dengan aktivitas dari pegawai dinas pengembangan koperasi.
2. Kemampuan untuk memberikan kontribusi terhadap modal koperasi diganti dengan donasi-donasi pemerintah atau pinjaman-pinjaman lunak.
3. Keterampilan manajemen untuk menjalankan perusahaan koperasi diganti oleh pegawai-pegawai pemerintah.
4. Efisiensi ekonomis perusahaan koperasi dalam hubungan dan untuk kepentingan anggota diciptakan secara semu melalui pemberian hak-hak istimewa, seperti pengecualian pajak, monopoli untuk mengusahakan produk-produk tertentu, audit tanpa pembayaran imbalan jasa, dan sebagainya.
5. Setelah jangka waktu tertentu, diharapkan bahwa koperasi-koperasi yang didukung dengan bantuan pemerintah dapat mengubah dirinya melalui suatu proses yang berlangsung secara otomatis menjadi organisasi yang dapat berdiri sendiri.


SARANA DAN CARA MENGGUNAKAN BANTUAN PEMERINTAH SECARA EFEKTIF

Koperasi adalah organisasi yang didirikan atas dasar prinsip menolong diri sendiri (swadaya). Hal ini tidak berarti bahwa koperasi harus berkembang tanpa bantuan dari pemerintah. Namun, hal tersebut berarti bahwa bantuan pemerintah harus dirancang kembali, disempurnakan strategi-strategi yang memadukan kedalam suatu konsepsi yang konsisten. Untuk mensponsori perintisan dan pembentukan organisasi-organisasi yang otonom dengan bantuan teknis, manajemen, dan keuangan yang bersifat menyeluruh. Secara umum, dapat dikatakan bahwa dana-dana atau bantuan pemerintah dapat diberikan untuk mendorong perkembangan koperasi secara efektif, apabila bantuan dititikberatkan pada kegiatan-kegiatan yang bertujuan menciptakan persyaratan-persyaratan bagi pertumbuhan ekonomi.
Pengurangan bertahap pengaruh pemerintah terhadap koperasi yang disponsori pemerintah :
Tahap I. Ofisialisasi
Mendukung perintisan organisasi koperasi. Prioritas ini bertujuan untuk merintis berdirinya koperasi dan perusahaan koperasi yang menurut ukuran, struktur, dan kemampuan manajemennya cukup mampu untuk memajukan anggotanya secara efisien dengan menawarkan kepada mereka barang atau jasa yang dibutuhkan untuk memenuhi kepentingan dan tujuan.
Tahap II. Deofisialisasi
Tujuan utama untuk mendukung perkembangan sendiri kearah tahap kemandirian dan otonomi, artinya bantuan langsung, dan pengawasan dan pengendalian harus dikurangi.
Tahap III. Otonom
Setelah mancapai tahap-tahap  swadaya dan otonom dengan berhasil, koperasi-koperasi yang semula disponsori negara dapat meneruskan perkembangannya sebagai organisasi koperasi sekunder dan tersier.


KESIMPULAN

1.    Koperasi sebagai satu organisasi yang didirikan atas perinsip menolong diri sendiri (swadaya) dapat diterapkan di negara yang sedang berkembang dengan syarat bahwa prakondisi tertentu harus ada.
2.    Koperasi adalah suatu tipe organisasi yang dapat diterima oleh orang-orang yang kemampuan ekonominya terbatas karena :
a)    Koperasi dapat dibentuk tanpa suatu jumlah modal tertentu.
b)    Keanggotaan bersifat terbuka dan sukarela, kontribusi modal tidak besar dan akan dikembalikan pada anggota, jika ia mengundurkan diri dari keanggotaan.
c)    Anggota memperoleh hak yang sama dalam pengambilan keputusan tanpa memperhatikan modal yang dimiliki.
d)    Modal anggota yang lemah dapat diperkuat melalui pembentukan cadangan selama jangka waktu tertentu.
e)    Keanggotaan yang bersifat terbuka adalah suatu prinsip yang bersifat hakiki untuk menjamin agar manjemen koperasi akan selalu memperhatikan kepentingan-kepentingan para anggota, sesuai dengan peran gandanya sebagai pemilik dan pelanggan/rekanan yang menjadi pedoman bagi kegiatan-kegiatan koperasi.
f)    Pengambilan keputusan secara demokratis
3.    Koperasi merupakan instrument pembangunan secara evolusioner, bukan alat pembeharuan yang revolusioner.
4.    Tujuan kegiatan koperassi adalah mewujudkan keadilan (equity) dan bukan persamaan (equality).
5.    Koperasi dapat memberikan sumbangan bagi pembangunan ekonomi sosial negara-negara yang sedang berkembang.

Rabu, 20 Juni 2012

Cara Menanam Saham


Pada dasarnya saham adalah bagian dari modal suatu perusahaan di mana seorang oemegang saham termasuk pemilik aset perusahaan. Untuk menanamkan saham pada suatu perusahaan caranya adalah dengan membayarkan sejumlah uang ke pemilik perusahaan yang telah berdiri tersebut atau bisa saja dengan membayar secara ‘patungan’ dengan para pemilik modal dari perusahaan yang baru berdiri. Jika prosedur itu sudah dilampaui maka bisa dikatakan bahwa anda telah membeli kepemilikan (modal) dari sebuah perusahaan.

Prosedur Penanaman Saham
Kepemilikan perusahaan dibagi ke dalam pecahan-pecahan kecil yang disebut saham. Misalnya, modal dari perusahaan yang hendak Anda beli mencapai Rp.500 juta, maka kepemilikan perusahaan senilai Rp.500 juta tadi dibagi ke dalam saham dimana satu saham diberi nilai, contohnya saja Rp.1000 per lembar saham. Dengan demikian jika Anda hanya mempunyai uang sebesar Rp.5 juta, maka anda hanya bisa membeli 5.000 lembar saham.

Keuntungan Menanam Saham
1. Mendapatkan Dividen
Sebagai salah satu pemegang saham berhak mendapatkan pembagian keuntungan yang disebut Deviden. Tapi asalkan perusahaan anda itu untung. Pembagian deviden dapat dilakukan sebagai berikut :
Contoh, bila dari per lembar saham anda mendapat deviden Rp 100 per lembar sahamnya, maka dengan 5.000 saham yang Anda miliki, total deviden yang anda dapatkan adalah Rp.500.000. Nah, patokan besarnya deviden sendiri berbeda-beda antara satu perusahaan dengan perusahaan lainnya. Walaupun pada prinsipnya kurang lebih sama. Makin banyak saham yang dimiliki, makin besar pula deviden yang didapat.
2. Nilai Saham Naik
Nilai saham bisa naik dan bisa turun. Jika saham sedang naik, maka keuntungan ada di tangan Anda. Misalnya saja, Anda membeli saham seharga Rp1.000. Kemudian ternyata banyak yang ingin membeli saham perusahaan, maka mungkin saja harga saham tersebut meningkat. Dengan demikian, bila Anda menjualnya, ini berarti Anda mendapatkan keuntungan sebesar kenaikan yang terjadi. Keuntungan seperti ini disebut juga capital gain. Tapi, juga bukan tidak mungkin jika harga saham yang anda miliki mengalami penurunan. Jadi bila Anda menjualnya, maka Anda akan rugi sebesar harga yang turun tersebut. Kerugian seperti ini disebut juga dengan capital loss.




Cc: untuk kakak Fauzi semoga tugas LA saya memuaskan ya terima kasih :) 

Biografi tugas LA Internet Dasar


Tri Winarti, atau biasa dipanggil Wyna. Lahir di Jakarta Selatan pada 24 November 1993. Anak ke-3 dan terakhir dari pasangan romantis Sunarto dan Sopiah Erawati. Mempunyai 2 orang saudara, ada kakak pertama dan tertua yaitu Muhammad Suhadi, 28 thn, sudah menikah dan mempunyai 3 anak. Dan yang kedua ada Rindun Syaripah, 27 tahun, bekerja, dan single. Ya, single. Diulang, 27 tahun, single. Kapan dia menikah? Hanya tuhan yang tau..
Masa pembuatan dan dikandungnya Wyna memang dihabiskan di Cilandak, Jakarta Selatan. Namun menjelang kelahirannya atau sekitar 8-9 bulan Wyna dikandungan, mereka sekeluarga memutuskan untuk pindah di Komplek Marinir lainnya, yaitu di Meruyung, kecamatan Limo. Yang mana menjadi tempat tinggalnya sampai sekarang.
Wyna, dari kecil sampai sekarang terbiasa menjadi anak yang “Takut Bapak” karna sosok sang Bapak adalah seorang marinir sampai Wyna berumur 5 tahun, jadi ya, sosok sang Bapak adalah Tegas, Kuat, Sangar, Disiplin. Siapa juga yang ga takut? Sampai sekarang pun Wyna masih takut akan Bapaknya walalupun sang Bapak sudah Pensiun Marinir sejak dia TK. Dan tentu saja, Wyna anak yang sayang dengan ibunya, walaupun belum begitu berbakti hingga sekarang ini. Namun suatu hari nanti dia berjanji pada dirinya sendiri dia harus dan pasti dan akan membahagiakan orang tuanya.
Dimulai menuntut ilmu di TK Bahari selama setahun, Wyna termasuk sosok anak yang pendiam, cupu, muka cemberut terus, dan sering diintimidasi teman-temannya. Pernah waktu di Tk kelas 0 kecil waktu itu, pada saat istirahat ia terbiasa membawa bekal makanan chiki-chikian. Namun dia sendiri pun jarang memakan sepenuhnya bekalnya itu, karna sering diminta oleh temannya yang berbadan jauh lebih besar dari dia bernama Rezeki Tri Wulandari, banyak teman yang jahat padanya saat itu, karna badan Wyna yang kecil, kurus, sehingga mudah untuk diisengi.
Dilanjut dengan menuntut Sekolah Dasar di SD.Parung Bingung 1. Disini ia mulai terlihat cerdasnya, walaupun tidak termasuk anak yang aktif, karena memang Wyna tipikal anak yang pendiam. Namun dia tidak pernah mendapat nilai jelek, dan sangat menyukai matematika. Dia sangat bersemangat ketika kelas 6, gurunya pada saat itu suka mengadakan kuis matematika. Siapa yang dapat menyelesaikan soal mtk yang tercepat, maka dia boleh pulang duluan. Dan tentunya, Wyna selalu bersemangat dan mengerjakan soal Pecahan dengan cepat dan sempurna dan berhasil pulang lebih dulu dibandingkan yang lain. Dia selalu berduludulu-an dengan juara1 kelas pada saat mengerjakan soal mtk saat itu. Namun entah mengapa Wyna tidak pernah mendapat peringkat 10 besarpun pada saat SD, padahal saat ulangan atau kuis itu, ia selalu selesai yang pertama berdahuluan dengan sang juara kelas. Entahlah...
Mungkin memang otaknya yang tak begitu cerdas atau malas mungkin, maka ia tidak bisa melanjutkan ke Sekolah Menengah favorit seperti kakaknya. Kakak yang pertamanya sekolah di SMP Negeri 1, dan yang kedua sekolah di SMP negeri 2. Sedangkan Wyna bersekolah di SMP negeri 10. Sangat jauh bukan? Maka dari itu ia menjadi sangat alay dengan sekolah di situ, karna lingkungan sekolah yang terpelosok dan murid-murid yang terpelosok juga membuat ia sangatlah norak pada saat itu. Ya anda tahulah.. foto dengan senyum neken dari samping atas, tangan membentuk v diletakkan dekat bibir, baju ketat dan kecil, padahal baru memakai miniset pada saat itu. Dan semacamnya..
Masa proses menuju keremajaannya Wyna dimulai dikelas 2 smp, saat itu ia mendapat haid pertamanya, serta pacar pertamanya. Ehm.. penembakkan perdana dalam hidupnya pun sangat menegangkan, terucap langsung oleh mulut si pria, dan didepan rumah salah satu warga, didepan rumah itu tidak banyak terucap kata romantis, maklum hanya kelas 2 smp saat itu. “Win, gue suka sama lo, lo mau ga jadi pacar gue” begitulah ucap mantannya pada saat itu. Dan dijawab oleh Wyna satu jam kemudian. “Ya, gue mau.....” dengan malu malu anjing, badak, srigala yang ditunjukannya. Namun hubungan itu tak bertahan lama, hanya satu bulan saja, karna kurang komunikasi, padahal mereka satu kelas. Terbayang tak tenangnya hubungan tersebut? Yasudah, hingga akhirnya Wyna memutuskan untuk mengakhiri hubungan dengan menuliskan sebuah surat, yang isinya didikte-kan oleh kakaknya, Ka Ririn.
Selesai ujian SMP, dengan pembelajaran yang biasa biasa saja karna sekolahnya biasa biasa saja, maka hasil UN nya pun tidak sangat memuaskan hingga tidak masuk ke Sekolah Menengah Akhir manapun. Menuntut ilmulah dia di SMA Sejahtera 1 Depok, awalnya dia kira sekolah itu tidak begitu bagus, namun setelah beberapa saat sekolah disana, ia baru sadar bahwa sekolah swasta yang disekolahinya dengan sangat terpaksa itu adalah sekolah yang lebih bagus dari sekolah Negeri, dan biayanya sangat murah dibandingkan sekolah negeri yang pembelajarannya tak sebagus sekolah tersebut. Cukup dengan bangga ia sekolah disitu, dengan lingkungan yang cukup berkembang di sekolahnya. Maka ia pun bisa menajdi lebih baik dari masa masa dia di sd dan smp. Lebih jauh dari alay, jauh dari penindasan senior, jauh dari angkutan umun yang tak terjangkau. Pada tahun ke2 nya disekolah tersebut ia mengambil jurusan IPA, ia sadar untuk tahun ke3 dan menghadapi kelulusan nanti, jurusan IPA tidak bisa dibuat main-main. Maka ia memutuskan untuk mengikuti bimbel tambahan. Sangat membantu dalam ia menjalani masa sekolah. Ya, tetapi tetap saja entah mengapa nilai UN dia tidak begitu bagus. Namun ia mengikuti tes SNMPTN, karna keinginannya masuk universitas negeri. Dengan sangat beruntung, akhirnya usaha bimbel dan kerja kerasnya yang benar benar keras. Ia diterima di Universitas Padjajaran Bandung jurusan Sastra Inggris S1. Namun karna tidak dibolehkan oleh kakak, dan memang ia merasa bingung dengan lapangan pekerjaan nanti. Maka ia memilih Universitas Gunadarma dengan Jurusan Akuntansi, ditambah ia mendapat beasiswa dari sana pula. Maka Gunadarma lah pilihan yang tepat untuk diambil demi cita-cita Wanita Karir ia nanti.
Masa masa kuliahnya sangatlah benar-benar baru untuk dia. Karna di SMA nya dulu dia terbiasa dengan pelajaran Science, dan dia sangat menyukai matematika, maka dia pikir Akuntansi mungkin tidak begitu sulit, karna terdapat hitungannya juga. Namun perkiraannya jauh dari bayangan, akuntansi sangatlah rumit, dan jauh dari hitungan matematika yang disukainya. Akuntansi harus menghapal, ketelitian, dan ketekunan dalam menganalisis transaksi dan membuat laporannya. Yang mana jauh dari sikap dia sehari-hari yang malas, cuek, dan tidak peduli apa yang dilakukan orang lain. Namun dalam kuliahnya ini ia belajar, mau tidak mau ia harus membuat laporan perusahaan, memahami tentang lingkungan pekerjaan, dan lain-lainnya. Benar-benar hal yang baru dan semakin membuatnya semangat ingin mempelajari semuanya itu. Namun tetap, ia masih belum mengerti dan menyukai akuntansi.
Seiring belajarnya waktu, ia mulai menyukai tentang ilmu Komputer dan Informasi. Dia mulai berpikir untuk pindah jurusan TI atau SI. Namun niat itu diurungkannya karna takut membebankan sang Bapak dengan menghambur-hamburkan uang yang telah dikeluarkannya untuk membayar biaya kuliahnya selama setahun kemarin. Jadi tidak apa-apa dia pikir, walaupun tidak tertarik dengan akuntansi dan laporannya, namun ia tertarik dengan saham dan ekonomi. Jadi dia mulai bertekad ingin mendalami ilmu dalam pelajaran Ekonomi, PKTI, dan b.inggris. agar nanti ia bisa menjadi seorang ekonom, atau pegawai, yang tidak mengerjakan akuntansi.


Sabtu, 05 Mei 2012

Pengangguran dan Inflasi

A. Inflasi
Inflasi didefinisikan sebagai suatu proses kenaikan harga – harga yang berlaku dalam suatu perekonomian. Kenaikan harga – harga tersebut berlangsung dalam kurun waktu yang cukup lama, biasanya dalam kurun waktu satu tahun. Jadi apabila ada kenaikan harga – harga dalam perekonomian yang terjadi hanya dengan kurun waktu tertentu saja, misalnya kenaikan ongkos bus mahasiswa unsri yang semulanya 5000 rupiah menjadi 7000 rupiah pada saat kehabisan bus di kampus, atau ada faktor lain, ini dianggap bukan inflasi melainkan sesuatu yang lumrah terjadi.
Inflasi pada dasarnya merupakan hal yang perlu diperhatikan oleh pemerintah karena inflasi dapat menimbulkan akibat yang buruk pada kondisi ekonomi maupun sosial. Pada kondisi sosial inflasi dapat menyebabkan kemakmuran sebagian golongan masyarakat menjadi menurun. Menurunnya kemakmuran ini karena harga yang meningkat lebih cepat dibandingkan upah atau income (pendapatan) yang diterima oleh masyarakat tersebut. Kemudian, kebutuhan yang biasanya dapat terpenuhi bisa menjadi harus dikurangi karena keterbatasan kemampuan untuk merealisasikannya. Sedangkan pada kondisi ekonomi, inflasi dapat menyebabkan prospek pembangunan ekonomi jangka panjang akan menjadi semakin memburuk sekiranya inflasi tidak dapat dikendalikan. Hal ini disebabkan karena inflasi yang tidak dapat dikendalikan cenderung menurunkan investasi yang produktif, mengurangi ekspor, dan meningkatkan impor. Sehingga kecenderungan ini dapat memperlambat prospek pembangunan ekonomi jangka panjang.

a. Jenis-jenis Inflasi
  • Berdasarkan sumber atau penyebab kenaikan harga – harga yang berlaku, inflasi dibedakan menjadi tiga bentuk :
a)      Inflasi Tarikan Permintaan
Inflasi tarikan permintaan biasanya terjadi pada masa perekonomian yang berkembang dengan pesat. Pada masa perekonomian yang berkembang dengan pesat akan menimbulkan kebutuhan tenaga kerja yang tinggi. Kebutuhan tenaga kerja yang tinggi akan menciptakan pendapatan masyarakat menjadi meningkat. Pendapatan masyarakat yang meningkat menyebabkan pengeluaran agregat juga semakin meningkat. Meningkatnya pengeluaran agregat ini, tidak sebanding dengan keluaran output barang dan jasa sebagai alokasinya. Sehingga produsen menaikkan harga secara terus – menerus karena masyarakat cenderung berlomba untuk mendapatkan ouput tersebut akibat dari keluaran ouput yang tidak sebanding dengan uang yang akan dikonsumsikan.
Di samping terjadi pada masa perekonomian yang berkembang dengan pesat, Inflasi tarikan permintaan juga dapat berlaku pada masa perang atau ketidakstabilan politik secara terus – menerus. Dalam masa seperti ini pemerintah belanja jauh melebihi pajak yang dipungutnya. Untuk menutupi hal tersebut, pemerintah cenderung mencetak uang atau meminjam uang dari bank sentral. Pengeluaran pemerintah yang berlebihan tersebut menyebabkan pengeluaran agregat akan melebihi kemampuan ekonomi tersebut dalam menyediakan barang dan jasa. Maka keadaan ini akan menyebabkan inflasi.
b)      Inflasi Desakan Biaya
Inflasi desakan biaya ini juga disebabkan karena masa perekonomian yang meningkat dengan pesat ketika tingkat pengangguran sangat rendah. Apabila perusahaan – perusahaan masih menghadapi permintaan yang bertambah dalam perekonomian yang meningkat dengan pesat, mereka akan berusaha menaikkan produksi dengan cara memberikan gajih dan upah yang lebih tinggi kepada pekerjanya dan mencari pekerja baru dengan tawaran yang lebih tinggi. Langkah ini menyebabkan biaya produksi meningkat yang akan menimbulkan kenaikan harga – harga berbagai barang.
c)      Inflasi Diimpor
Inflasi diimpor adalah inflasi yang akan wujud apabila barang – barang impor yang memiliki peranan penting dalam kegiatan pengeluaran perusahaan – perusahaan mengalami kenaikan harga. Apabila barang - barang yang menjadi hal yang vital dalam proses produksi naik harganya maka akan menimbulkan kenaikan akan biaya produksi. Berkenaan dengan itu perusahaan biasanya membuat keputusan untuk mempertahankan perolehan laba dengan cara menaikan harga – harga barang yang diproduksikannya.

  • Berdasarkan kepada tingkat kelajuan kenaikan harga – harga yang berlaku, inflasi dapat dibedakan menjadi tiga golongan :
a)      Inflasi Merayap
Inflasi merayap adalah proses kenaikan harga yang jalannya lambat. Yang digolongkan inflasi ini adalah kenaikan harga – harga yang tingkatnya tidak melebihi dua atau tiga persen dalam setahun.
b)      Inflasi Sederhana (Moderat)
Inflasi sederhana adalah infalsi yang tingkat kenaikan harga – harganya antara 5 hingga 10 persen per tahun.
c)      Hiperinflasi
Hiperinflasi adalah proses kenaikan harga – harga yang sangat cepat, yang menyebabkan tingkat harga menjadi dua atau tiga kali lipat dalam masa yang singkat.  Hiperinflasi sering berlaku dalam perekonomian yang sedang menghadapi perang atau kekacauan politik di dalam negeri. Dalam masa seperti ini pemerintah belanja jauh melebihi pajak yang dipungutnya. Untuk menutupi hal tersebut, pemerintah cenderung mencetak uang atau meminjam uang dari bank sentral. Pembelanjaan pemerintah yang berlebihan tersebut akan mempercepat pertambahan pengeluaran agregat. pada umumnya perusahaan tidak mampu menghadapi pertambahan pengeluaran yang berlebihan dan sebagai akibatnya harga menjadi meningkat dengan cepat.

B. Pengangguran
Pengangguran adalah suatu keadaan dimana seseorang yang tergolong dalam angkatan kerja, lalu ingin mendapatkannya tetapi belum memperolehnya. Kemudian apabila seseorang yang tidak bekerja, tetapi tidak secara aktif mencari pekerjaan, tidak tergolong sebagai pengangguran. Yang tergolong pengangguran adalah hanya bagi mereka yang mencari pekerjaan secara aktif tetapi sukar memperolehnya, sehingga tidak bekerja. Mereka yang tidak bekerja karena tidak secara aktif mencari pekerjaan disebut sebagai pengangguran sukarela. Ibu rumah tangga dan anak orang kaya yang tidak mau bekerja karena harta orangtuanya tidak habis tujuh keturunan, sebagai contoh pengangguran sukarela.

a. Jenis – Jenis Pengangguran
  • Berdasarkan sebabnya :
a)      Pengangguran Normal atau Friksional
Pengangguran normal atau Friksional pengangguran sebanya dua atau tiga persen dari tenaga kerja. Para penganggur ini tidak ada pekerjaan bukan karena tidak dapat memperoleh pekerjaan, tetapi karena sedang mencari pekerjaan lain yang lebih baik.
b)      Pengangguran Siklikal
Pengangguran siklikal adalah pengangguran adalah pengangguran yang disebabkan yang tidak selalu berkembang dengan teguh dimana ada kalanya pengeluaran agregat tinggi yang menyebabkan inflasi dan ada kalanya pengeluaran agregat rendah yang menyebabkan perusahaan – perusahaan menderita kerugian akibat barang dan jasa yang mereka hasilkan lebih banyak dibandingkan permintaan. Kemudian biasanya untuk menutupi kemunduran ini, perusahaan mengurangi tenaga kerja.
c)      Pengangguran Struktural
Pengangguran adalah pengangguran yang disebabkan karena perubahan struktur kegiatan ekonomi. Hal ini disebabkan karena tidak semua industri dan perusahaan dalam perekonomian akan terus berkembang maju, sebagiannya akan mengalami kemunduran. Kemunduran ini disebabkan karena banyak faktor, salah satunya akibat biaya pengeluaran yang sangat tinggi dan tidak mampu bersaing. Maka dari itu untuk menghadapi itu semua, dilakukan perubahan struktur dimana ada sebagian tenaga kerja yang tidak dibutuhkan akibat perubahan ini.
d)     Pengangguran Teknologi
Pengangguran dapat pula ditimbulkan akibat penggantian tenaga manusia oleh mesin – mesin dan bahan kimia, alias adanya perpindahan pengalihan menggunakan teknologi dari biasanya menggunakan tenaga manusia. Hal ini disebabkan karena penggunaan tekonolgi dapat menguntungkan perusahaan karena terkesan lebih produktif dan biaya yang dikeluarkannya hanya satu kali untuk jangka waktu yang panjang. Lalu pengangguran seperti disebut sebagai pengangguran akibat teknologi.

  • Berdasarkan ciri pengangguran yang berlaku :
a)      Pengangguran Terbuka
Pengangguran ini tercipta sebagai akibat pertambahan lowongan pekerjaan yang lebih rendah dari pertambahan tenaga kerja. Sebagai akibatnya dalam perekonomian semakin banyak jumlah tenaga kerja yang tidak dapat memperoleh pekerjaan. Efek dari keadaan ini di dalam suatu jangka masa yang cukup panjang mereka  tidak melakukan suatu pekerjaan. Jadi mereka menganggur secara nyata dan sepenuh waktu dan oleh karenanya dinamakan pengangguran terbuka. Pengangguran terbuka dapat terwujud sebagai akibat dari pertumbuhan ekonomi yang menurun, dari kemajuan teknologi yang mengurangi penggunaan tenaga kerja, atau sebagai akibat dari kemunduran perkembangan sesuatu industri.
b)      Pengangguran Tersembunyi
Pengangguran tersembunyi wujud di sektor pertanian atau jasa.  Yang dikatakan pengangguran tersembunyi adalah kelebihan tenaga kerja yang tersedia dibandingkan dengan permintaan akan tenaga kerja tersebut. Contohnya ialah pelayan restoran yang lebih banyak dari yang diperlukan dan keluarga petani dengan anggota keluarga yang besar dan mengerjakan luas tanah yang kecil.
c)      Pengangguran Bermusim
Pengangguran ini biasanya terdapat di sektor pertanian dan perikanan. Pada umumnya musim hujan penyadap karet dan nelayan tidak dapat melakukan pekerjaan mereka dan terpaksa menganggur. Sebaliknya pada musim kemarau, petani tidak dapat mengerjakan tanahnya. Disamping itu umumnya para petani tidak begitu aktif diantara waktu sesudah menanam dan menuai. Pengangguran seperti ini yang disebut dengan pengangguran bermusim.
d)     Setengah Menganggur
Yang dikatakan setengah menganggur adalah apabila pelaku ekonomi bekerja satu hingga dua hari seminggu, atau satu hingga empat jam sehari. Pekerja yang mempunyai masa kerja seperti ini digolongkan sebagai setengah menganggur karena ada kalanya mereka bekerja dan ada kalanya mereka menganggur.


Analisis tentang inflasi dan pengangguran di indonesia

Inflasi mempengaruhi perekonomian melalui redistribusi pendapatan dan kekayaan dan melalui ketidakefisienan. Inflasi yang tidak terantisipasi sering menguntungkan debitur, pencari keuntungan dan spekulan yang siap menerima resiko. Hal tersebut merugikan kreditur, kelas pendapatan tetap dan menakuti investor. Inflasi menimbulkan penyimpangan pada harga relatif, tarif pajak, dan tingkat bunga nyata.
Orang-orang lebih sering pergi ke bank, pajak naik perlahan, dan ukuran pendapatan mungkin akan terdistorsi atau terganggu. Dan ketika bank sentral mengambil langkah untuk menurunkan inflasi, biaya nyata untuk menurunkan output dan ketenagakerjaan bisa menjadi begitu besar.
Inflasi juga menimbulkan sejumlah efek bencana lain, yaitu mendistorsi dasar perekonomian diantaranya kalkulasi bisnis. Karena harga-harga tidak berubah secara serentak, hal ini menyulitkan bisnis dalam membedakan mana perubahan yang sementara dan langgeng, akan sulit bagi bisnis untuk mengukur permintaan sejati konsumen ataupun biaya operasional sejati mereka (Syahdan,2007:49).
Setiap saat, perekonomian memiliki tingkat inflasi inertial atau tingkat inflasi yang diharapkan. Inilah tingkatan dimana orang-orang mulai mengantisipasi dan mempertimbangkannya dalam kontrak kerja dan perjanjian lainnya. Tingkat inflasi inertial merupakan keseimbangan jangka pendek dan bertahan sampai terjadi goncangan ekonomi.
Pada kenyataannya, perekonomian terus mengalami goncangan harga. Goncangan terberat yang menjauhkan inflasi dari tingkat inertial adalah tarikan permintaan dan dorongan biaya. Inflasi tarikan permintaan berasal dari pengeluaran yang berlebihan untuk belanja barang, menyebabkan kurva permintaan keseluruhan bergeser ke kanan atas. Upah dan harga kemudian naik di pasaran. Inflasi dorongan biaya adalah fenomena baru pada perekonomian industri modern dan terjadi ketika biaya produksi naik walau pada masa tingginya pengangguran dan kapasitas tidak terpakai.

Ada suatu hubungan terbalik antara tingkat inflasi dan tingkat pengangguran dalam suatu perekonomian. Semakin banyak pengusaha memperluas kesempatan kerja semakin dia harus membayar dengan faktor tertentu produksi dan pembayaran lebih banyak faktor produksi peningkatan biaya produksi unit akan diamati dan dalam rangka mempertahankan profitabilitas produk pengusaha akan mengembang harga produk tersebut.. Sebuah proses serupa akan diamati di seluruh perekonomian ketika pemerintah bermaksud untuk menciptakan pekerjaan. Harga produk atau jasa, di mana tenaga kerja terinstal, akan meningkat sehingga kenaikan tingkat inflasi akan terlihat melalui ekonomi luar.
Dapat disimpulkan dari penjelasan tersebut di atas bahwa ketika pemerintah berniat untuk menurunkan menurunkan tingkat pengangguran yang harus menanggung kenaikan tingkat inflasi dalam perekonomian nasional.



PKTI 2B Pak Chandra


  • Lapisan  yang  paling  dalam  adalah  komputer   dan  piranti  pendukungnya, seperti disk,  tape,  printer dan  lain-lain.  Ini semua disebut  dengan perangkat  keras   sistem.
  • Kernel merupakan otak dari otak sistem operasi yang terdapat di sekeliling perangkat keras, yang terdiri dari sejumlah program untuk mengendalikan sistem operasi unix.
  • Utilitas merupakan sejumlah program untuk mendukung kernel. Utilitas berfungsi untuk melakukan akses  sistem bagi pemakai
  • Lapis  terluar dari sistem UNIX adalah shell.  Shell merupakan penghubung antara pemakai dan sistem.
  • Bila pemakai    mengetikkan   sebuah   perintah (Utilitas) pada shell, maka shell akan menerjemahkan   perintah  tersebut  dan   mengatakan kepada kernel apa yang harus dilakukan untuk dikerjakan oleh perangkat keras. 


Kemampuan Sistem Operasi UNIX

  1. Portabilitas
Jenis system dari notebook microcomputer ( PC ) , hingga main frame. Protabilitas berarti ketidakbergantungan pada suatu perangkat keras. Berarti pemakai tidak perlu terpaku pada satu vendor. Untuk beralih dari suatu unix ke unix lainnya.
  1. Multiuser
Multiuser berarti sejumlah orang dapat menggunakan system secara bersamaan. UNIX mendukung keperluan. Keuntungan dangan adanya sifat multiuser :
-          Penghematan perangkat keras sebab perangkat keras ( misalnya : Printer, Disk ) dapat dipakai oleh orang banyak.
-          Data dapat diakses oleh orang banyak secara serentak.
  1. Multi tasking
Kemampuan system operasi yang dapat melaksanakan beberapa tugas pada saat bersamaan dinamakan Multi Tasking.
  1. Sistem berkas yang Hierarkis
System berkas yang Hierarkis memungkinkan mengorganisasikan informasi atau data dalam bentuk yang mudah untuk mengaksesnya informasi-informasi yang dapat diatur.

Otoritas masing-masing pemakai Sistem Operasi Unix/Linux
  1. Owner : Dapat mengkoordinasikan file/membuat file dan direktori
  2. Group: Kumpulan sejumlah user yang memiliki hak akses yang sama
  3. Other: Semua pemakai diluar owner dan group

Berdasarkan wewenang:
  1. Superuser : pemakai dengan wewenang/otoritas tertinggi yang dapat melakukan apa saja terhadap system.
  2. Pemakai biasa   : pemakai yang mempunyai hak akses terbatas terhadap           home direktori masing-masing.

Contoh Perintah di Unix.Linux
  • cd
Perintah ini mirip seperti perintah cd dalam DOS yaitu digunakan untuk pindah ke direktori tertentu. Contoh perintah :
cd /home/adje
Untuk menuju kembali ke direktori /home, maka digunakan perintah :
cd ..
  • cp
Perintah ini digunakan untuk mengkopi suatu file atau direktori. misalnya :
cp contoh1 contoh2
Perintah di atas maksudnya akan mengkopi contoh1 ke file contoh2. Untuk mengkopi seluruhn direktori menggunakan perintah :
cp -R /home/ahmad /home/fazza
  • mv
Perintah ini digunakan untuk memindahkan suatu file ke lokasi lain atau dengan nama lain.
Contoh :
mv contoh1.php contoh2.php
mv contoh1.php /home/Ahmad/contoh2.php
  • mkdir
Perintah ini digunakan untuk membuat direktori. Misalnya :
mkdir coba
  • clear
Perintah ini di gunakan untuk membersihkan layar. Contoh
clear

Contoh Direktori Universitas :
root@gunadarma [/] #
root@gunadarma [/] # cd /home
root@gunadarma [/home] # mkdir UNIVERSITAS
root@gunadarma [/home] # cd UNIVERSITAS
root@gunadarma [/home/UNIVERSITAS] # mkdir FILKOM
root@gunadarma [/home/UNIVERSITAS] # cd FILKOM
root@gunadarma [/home/UNIVERSITAS/FILKOM] # mkdir SI
root@gunadarma [/home/UNIVERSITAS/FILKOM] # mkdir SK 
root@gunadarma [/home/UNIVERSITAS/FILKOM] # cd..
root@gunadarma [/home/UNIVERSITAS] # mkdir FE
root@gunadarma [/home/UNIVERSITAS] # cd FE
root@gunadarma [/home/UNIVERSITAS/FE] # mkdir AK
root@gunadarma [/home/UNIVERSITAS/FE] # mkdir MA
root@gunadarma [/home/UNIVERSITAS/FE] # cd..
root@gunadarma [/home/UNIVERSITAS] # mkdir FTI

Berikut outputnya: