Tri Winarti, atau biasa
dipanggil Wyna. Lahir di Jakarta Selatan pada 24 November 1993. Anak ke-3 dan
terakhir dari pasangan romantis Sunarto dan Sopiah Erawati. Mempunyai 2 orang
saudara, ada kakak pertama dan tertua yaitu Muhammad Suhadi, 28 thn, sudah
menikah dan mempunyai 3 anak. Dan yang kedua ada Rindun Syaripah, 27 tahun,
bekerja, dan single. Ya, single. Diulang, 27 tahun, single. Kapan dia menikah? Hanya
tuhan yang tau..
Masa pembuatan dan
dikandungnya Wyna memang dihabiskan di Cilandak, Jakarta Selatan. Namun menjelang
kelahirannya atau sekitar 8-9 bulan Wyna dikandungan, mereka sekeluarga
memutuskan untuk pindah di Komplek Marinir lainnya, yaitu di Meruyung,
kecamatan Limo. Yang mana menjadi tempat tinggalnya sampai sekarang.
Wyna, dari kecil sampai
sekarang terbiasa menjadi anak yang “Takut Bapak” karna sosok sang Bapak adalah
seorang marinir sampai Wyna berumur 5 tahun, jadi ya, sosok sang Bapak adalah
Tegas, Kuat, Sangar, Disiplin. Siapa juga yang ga takut? Sampai sekarang pun
Wyna masih takut akan Bapaknya walalupun sang Bapak sudah Pensiun Marinir sejak
dia TK. Dan tentu saja, Wyna anak yang sayang dengan ibunya, walaupun belum
begitu berbakti hingga sekarang ini. Namun suatu hari nanti dia berjanji pada
dirinya sendiri dia harus dan pasti dan akan membahagiakan orang tuanya.
Dimulai menuntut ilmu di TK
Bahari selama setahun, Wyna termasuk sosok anak yang pendiam, cupu, muka
cemberut terus, dan sering diintimidasi teman-temannya. Pernah waktu di Tk
kelas 0 kecil waktu itu, pada saat istirahat ia terbiasa membawa bekal makanan
chiki-chikian. Namun dia sendiri pun jarang memakan sepenuhnya bekalnya itu,
karna sering diminta oleh temannya yang berbadan jauh lebih besar dari dia
bernama Rezeki Tri Wulandari, banyak teman yang jahat padanya saat itu, karna
badan Wyna yang kecil, kurus, sehingga mudah untuk diisengi.
Dilanjut dengan menuntut
Sekolah Dasar di SD.Parung Bingung 1. Disini ia mulai terlihat cerdasnya,
walaupun tidak termasuk anak yang aktif, karena memang Wyna tipikal anak yang
pendiam. Namun dia tidak pernah mendapat nilai jelek, dan sangat menyukai
matematika. Dia sangat bersemangat ketika kelas 6, gurunya pada saat itu suka
mengadakan kuis matematika. Siapa yang dapat menyelesaikan soal mtk yang
tercepat, maka dia boleh pulang duluan. Dan tentunya, Wyna selalu bersemangat
dan mengerjakan soal Pecahan dengan cepat dan sempurna dan berhasil pulang
lebih dulu dibandingkan yang lain. Dia selalu berduludulu-an dengan juara1
kelas pada saat mengerjakan soal mtk saat itu. Namun entah mengapa Wyna tidak
pernah mendapat peringkat 10 besarpun pada saat SD, padahal saat ulangan atau
kuis itu, ia selalu selesai yang pertama berdahuluan dengan sang juara kelas. Entahlah...
Mungkin memang otaknya yang
tak begitu cerdas atau malas mungkin, maka ia tidak bisa melanjutkan ke Sekolah
Menengah favorit seperti kakaknya. Kakak yang pertamanya sekolah di SMP Negeri
1, dan yang kedua sekolah di SMP negeri 2. Sedangkan Wyna bersekolah di SMP
negeri 10. Sangat jauh bukan? Maka dari itu ia menjadi sangat alay dengan
sekolah di situ, karna lingkungan sekolah yang terpelosok dan murid-murid yang
terpelosok juga membuat ia sangatlah norak pada saat itu. Ya anda tahulah..
foto dengan senyum neken dari samping atas, tangan membentuk v diletakkan dekat
bibir, baju ketat dan kecil, padahal baru memakai miniset pada saat itu. Dan semacamnya..
Masa proses menuju keremajaannya
Wyna dimulai dikelas 2 smp, saat itu ia mendapat haid pertamanya, serta pacar
pertamanya. Ehm.. penembakkan perdana dalam hidupnya pun sangat menegangkan,
terucap langsung oleh mulut si pria, dan didepan rumah salah satu warga,
didepan rumah itu tidak banyak terucap kata romantis, maklum hanya kelas 2 smp
saat itu. “Win, gue suka sama lo, lo mau ga jadi pacar gue” begitulah ucap
mantannya pada saat itu. Dan dijawab oleh Wyna satu jam kemudian. “Ya, gue
mau.....” dengan malu malu anjing, badak, srigala yang ditunjukannya. Namun hubungan
itu tak bertahan lama, hanya satu bulan saja, karna kurang komunikasi, padahal
mereka satu kelas. Terbayang tak tenangnya hubungan tersebut? Yasudah, hingga
akhirnya Wyna memutuskan untuk mengakhiri hubungan dengan menuliskan sebuah
surat, yang isinya didikte-kan oleh kakaknya, Ka Ririn.
Selesai ujian SMP, dengan
pembelajaran yang biasa biasa saja karna sekolahnya biasa biasa saja, maka
hasil UN nya pun tidak sangat memuaskan hingga tidak masuk ke Sekolah Menengah
Akhir manapun. Menuntut ilmulah dia di SMA Sejahtera 1 Depok, awalnya dia kira
sekolah itu tidak begitu bagus, namun setelah beberapa saat sekolah disana, ia
baru sadar bahwa sekolah swasta yang disekolahinya dengan sangat terpaksa itu
adalah sekolah yang lebih bagus dari sekolah Negeri, dan biayanya sangat murah
dibandingkan sekolah negeri yang pembelajarannya tak sebagus sekolah tersebut. Cukup
dengan bangga ia sekolah disitu, dengan lingkungan yang cukup berkembang di
sekolahnya. Maka ia pun bisa menajdi lebih baik dari masa masa dia di sd dan smp.
Lebih jauh dari alay, jauh dari penindasan senior, jauh dari angkutan umun yang
tak terjangkau. Pada tahun ke2 nya disekolah tersebut ia mengambil jurusan IPA,
ia sadar untuk tahun ke3 dan menghadapi kelulusan nanti, jurusan IPA tidak bisa
dibuat main-main. Maka ia memutuskan untuk mengikuti bimbel tambahan. Sangat membantu
dalam ia menjalani masa sekolah. Ya, tetapi tetap saja entah mengapa nilai UN
dia tidak begitu bagus. Namun ia mengikuti tes SNMPTN, karna keinginannya masuk
universitas negeri. Dengan sangat beruntung, akhirnya usaha bimbel dan kerja
kerasnya yang benar benar keras. Ia diterima di Universitas Padjajaran Bandung
jurusan Sastra Inggris S1. Namun karna tidak dibolehkan oleh kakak, dan memang
ia merasa bingung dengan lapangan pekerjaan nanti. Maka ia memilih Universitas
Gunadarma dengan Jurusan Akuntansi, ditambah ia mendapat beasiswa dari sana
pula. Maka Gunadarma lah pilihan yang tepat untuk diambil demi cita-cita Wanita
Karir ia nanti.
Masa masa kuliahnya
sangatlah benar-benar baru untuk dia. Karna di SMA nya dulu dia terbiasa dengan
pelajaran Science, dan dia sangat menyukai matematika, maka dia pikir Akuntansi
mungkin tidak begitu sulit, karna terdapat hitungannya juga. Namun perkiraannya
jauh dari bayangan, akuntansi sangatlah rumit, dan jauh dari hitungan
matematika yang disukainya. Akuntansi harus menghapal, ketelitian, dan ketekunan
dalam menganalisis transaksi dan membuat laporannya. Yang mana jauh dari sikap
dia sehari-hari yang malas, cuek, dan tidak peduli apa yang dilakukan orang
lain. Namun dalam kuliahnya ini ia belajar, mau tidak mau ia harus membuat
laporan perusahaan, memahami tentang lingkungan pekerjaan, dan lain-lainnya. Benar-benar
hal yang baru dan semakin membuatnya semangat ingin mempelajari semuanya itu. Namun
tetap, ia masih belum mengerti dan menyukai akuntansi.
Seiring belajarnya waktu, ia
mulai menyukai tentang ilmu Komputer dan Informasi. Dia mulai berpikir untuk
pindah jurusan TI atau SI. Namun niat itu diurungkannya karna takut membebankan
sang Bapak dengan menghambur-hamburkan uang yang telah dikeluarkannya untuk
membayar biaya kuliahnya selama setahun kemarin. Jadi tidak apa-apa dia pikir,
walaupun tidak tertarik dengan akuntansi dan laporannya, namun ia tertarik
dengan saham dan ekonomi. Jadi dia mulai bertekad ingin mendalami ilmu dalam
pelajaran Ekonomi, PKTI, dan b.inggris. agar nanti ia bisa menjadi seorang
ekonom, atau pegawai, yang tidak mengerjakan akuntansi.