Rabu, 26 Oktober 2011

Kewiraswastaan (BAB4)

Kewiraswastaan adalah kemampuan dan kemauaan seseorang untuk beresiko dengan menginvestasikan dan mempertaruhkan waktu, uang dan usaha untuk memulai suatu perusahaan dan menjadikannya berhasil.

Keuntungan berwiraswasta, yaitu kita menjadi lebih bertanggung jawab, melatih ketajaman intuisi bisnis,kemungkinan untuk mengatur tingkat keuntungan yang diharapkan semakin besar, dan melatih wewenang, dan didalam berwiraswasta kita juga harus mengetahui kerugian- kerugiannya, yaitu kita harus bertanggung jawab terhadap kelangsungan perusahaan, menjaga hubungan baik antar relasi, menanggung beban kerugian perusahaan, dan pencurahaan waktu kerja.

Seorang pakar mengulaskan 5 konsep kewiraswastaan, yang mana menurutnya antara lain :
1)      Cinakan Dirimu, maksudnya adalah suatu konsep bagaimana calon wirausaha harus meng adopsi sikap dan perilaku baik dari  saudara kita etnis cina seperti: tekun, gigih, ulet, pantang menyerah, hemat, dll yang mendukung suatu usaha
2)      Balitakn Dirimu, adalah menempatkan kita pada posisi saat kita berumur dibawah lima tahun. Setiap anak balita yang sehat selalu kreatif dan inovatif karena tidak mengenal kata takut dan ragu
3)      Buang Khobilmu, sebenarnya kita keturunan nabi Adam dari garis keturunan Khobil yang membunuh saudaranya bernama Habil karena cemburu dan dengki karena  Habil dijodohkan dengan saudari wanita yang cantik sedangkan dia dijodohkan dengan saudari wanita yang tidak cantik. Kalau kita ingin maju menjadi pengusaha seharusnya kita harus senang, memuji dan mendukung keberhasilan teman. Rangkul, dekati, bergaul dan pelajari kesuksesan teman. Sering kita mendengar pomeo: Senang  lihat orang susah, susah lihat orang senang. Seharusnya, rangkul, dekati, bergaul dan pelajari kesuksesan teman. Dengan demikian, kalau ingin jadi pengusaha yang sukses bergaulah dengan pengusaha2 sukses juga
4)      Temukan Kekuatanmu, adalah bagaimana mengetahui dan memahami kekuatan kita secara baik. Kenali potensi anda dengan baik pengetahuan, ketrampilan, dan perilaku terbaik kita.
5)      Merdekakan Dirimu, adalah setiap pengusaha harus memerdekakan dirinya dari premis tidak mungkin, semua pasti mungkin bila anda benar2 mengusahakan dengan sangat keras dan cerdas. Sebagai contoh: bagaimana usaha Thomas A Edison menemukan lampu pijar yang mengalami kegagalan ratusan mungkin ribuan kali. Tidak terbayangkan kalau lampu pijar belum ditemukan mungkin dunia masih gelap gulita. Disamping itu, konsep ini juga mengandung pesan bila sudah berhasil; anda harus memerdekan diri dari penjara pekerjaan, kesuksesan, uang, hedonisme dan perilaku buruk yang mengiringi kesuksesan

      Kita sering mendengar istilah “entrepreneur” atau “wiraswasta”. Artinya sikap sebagai pemilik usaha yang punya rasa tanggung jawab besar karena mengelola usaha miliknya sendiri. Seorang wiraswasta akan berjuang sungguh-sungguh sepenuh hati untuk mempertahankan dan mengembangkan usahanya.
Sedangkan ”intrapreneurship” punya arti yang sama, tapi fungsi berbeda. Intrapreneurship adalah bersikap wiraswasta, tapi dalam kapasitas sebagai karyawan. Memiliki tanggung jawab dan respons sebagai pemilik usaha walaupun dia karyawan. Ternyata, karakter inilah yang membuat perusahaan sanggup menghadapi persaingan dan mengatasi krisis.
Sebaliknya ada karyawan yang “merasa memiliki” perusahaan sehingga bekerja sesuka hati dan mengambil keuntungan hanya bagi dirinya sendiri. Sikap seperti ini justru bukan intrapreneurship, tetapi mentalitas benalu. Banyak perusahaan besar yang mengalami kejatuhan karena karyawan bahkan pemimpinnya memiliki mentalitas benalu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar